Embung Kementan Bantu Petani Ende Tetap Berproduksi di Musim Kemarau

udin abay | Jum'at, 26 November 2021 , 17:02:00 WIB

Swadayaonline.com - Salah satu program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) yang direalisasikan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) adalah embung. Program embung Kementan membantu petani di Desa Ranokolo, Kecamatan Maurole, Kota Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat terus berproduksi meski di musim kemarau.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan berupa embung merupakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pengairan pertanian. Pasalnya embung, kata dia, *sebagai suplesi air irigasi* juga bisa menampung air hujan, sehingga dapat digunakan untuk pengairan tanaman pertanian.

"Air merupakan kebutuhan mendasar yang keberadaannya tak bisa dihindarkan. Terutama bagi petani dalam mengembangkan budi daya pertanian, air menjadi komponen paling penting," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, keberadaan embung dapat membuat petani tetap aman meski memasuki musim kemarau.

Sebab, kata dia, embung akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga.

"Embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun," tutur Ali.

Menurutnya, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Sebab, air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Rahmanto berharap, embung dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan.

"Embung adalah faktor teknis bagi terangkatnya produktivitas pertanian. Dengan hasil produktivitas yang baik, maka kesejahteraan petani juga akan meningkat," katanya.

Dijelaskannya, Embung untuk Kelompok Tani Sangai Saate 3 itu direalisasikan dengan panjang 16 meter, lebar 10 meter, kedalaman 2,7 meter. Memiliki pintu air dengan tinggi 100 cm, ebung ini mendukung tanaman pangan.

"Embung sangat dibutuhkan oleh petani di saat curah hujan rendah dan atau ketika terjadi musim kemarau," tutur dia. SY/HPSP