Sosialisasi Kit Deteksi Cepat Penyakit CVPD Tanaman Jeruk

udin abay | Jum'at, 05 Oktober 2018 , 20:16:00 WIB

Swadayaonline.com - DEPAT "CVPD" merupakan kit deteksi cepat penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) atau dengan kata lain terjadinya kerusakan pembuluh tapis pada tanaman jeruk. Teknologi hasil penelitian  Ir. Nurhadi, M.Sc dan Yunimar, S.Si, M.Si, peneliti dari Balitjestro Badan Litbang Pertanian ini dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam deteksi dini dan cepat terhadap penyakit CVPD. Kit ini dikembangkan sebagai upaya untuk mempercepat serta menyederhanakan prosedur dalam sistem deteksi penyakit CVPD sehingga hasil deteksi dapat segera di konfirmasi. Melihat keunggulan tersebut, maka Balitjestro bekerjasama dengan BPTP Jawa Barat melaksanakan sosialisasi mengenai Kit DEPAT-CVPD yang dilaksanakan di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Cikajang, pada Kamis (4/10). 

Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Kepala Balitjestro, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, yang dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktek penggunaan Kit DEPAT-CVPD bersama seluruh tamu undangan yang hadir. Menurut Tim Perbenihan Jeruk BPTP Jabar yg diwakili oleh Bpk Taemi Fahmi dan Endjang Sujitno, Kit depat ini mempunyai kelebihan dibanding dengan model deteksi CVPD yang selama ini dilaksanakan yaitu metode PCR. Pada metode PCR diperlukan ruangan khusus (laboratorium) yang didukung oleh peralatan yang cukup mahal serta prosedurnya yang rumit, sedangkan dengan menggunakan Kit DEPAT-CVPD ini tidak memerlukan ruangan khusus, praktis serta mudah dilakukan oleh siapapun. Keunggulan lain dari kit ini adalah dari segi akurasi hasil deteksi, berdasarkan hasil penelitian dengan membandingkan kedua metode deteksi CVPD, menunjukkan hasil deteksi yang sama. Dengan tingkat akurasi yang sama dengan metode khusus yang umum digunakan, kit ini telah digunakan selama dua tahun terakhir ini  oleh Balitbiogen. Kedepannya alat ini akan terus  disempurnakan serta dilengkapi sehingga akan lebih mudah lagi digunakan terutama oleh _end user_ di lapangan. 

Turut hadir dalam acara ini diantaranya Dinas Pertanian Kab. Garut, BBPOPT Jatisari, Badan Karantina Kementan Wilayah Jawa Barat, BPSB Kab. Garut, BPTP Jabar dan petani penangkar jeruk. Pada kesempatan ini, para peserta sosialisasi berharap ke depan, kit ini akan dapat dengan mudah diperoleh di pasaran dengan harga yang relatif terjangkau sehingga penggunaannya dapat lebih menyebar secara luas sehingga akan berdampak pada menurunnya serangan CVPD pada tanaman jeruk petani. SY/HMSL