Optimalisasi Alsintan Melalui Bimtek Bagi Penyuluh Pertanian di Provinsi Bali

udin abay | Sabtu, 08 Desember 2018 , 22:23:00 WIB

Swadayaonline.com - Gerakan pembangunan pertanian terpadu dalam mengimplementasikannya untuk target komoditas utama padi agar mampu berswasembada, selain itu terdapat komoditas lainnya yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti jagung, kedelai, cabai merah, bawang merah, gula dan daging. Untuk itu peningkatan produktivitas dan kualitas komoditas menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi, namun disisi lain perlu ditunjang dengan akselerasi program seperti luas tambah tanam ditambah dengan proses tanam dan panen yang dipersingkat, waktu pengolahan tanah diefisienkan serta biaya produksi yang murah.

Tidak bisa dipungkiri bahwa petani di Indonesia belum seluruhnya memahami bagaimana teknis menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) beserta perawatannya. Optimalisasi alsintan saat ini betul-betul menjadi salah satu prioritas dari pemanfaatan paket teknologi. Hal ini menjadi sangat penting dimana, alsintan membawa peranan yang sangat penting dalam olah, tanam dan panen yang secara signifikan bisa menaikkan indeks pertanaman dari 2 kali dalam setahun menjadi 3 kali dalam setahun. Disisi lain, petani dimudahkan dalam penggunaannya, lebih sederhana, menghemat tenaga dan murah. Yang tak kalah pentingnya produktivitas tanaman juga naik. Sehingga harapan pemerintah agar kesejahteraan petani meningkat adalah sangat wajar jika semakin hari produktivitas meningkat.Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah fokus untuk meningkatan produktivitas dan kualitas komoditas padi jagung kedelai. Perlu akselerasi luas tambah tanam, proses tanam dan panen yang dipersingkat dan waktu pengolahan tanah diefisienkan serta biaya produksi diperingan.

Menghadapi hal tersebut maka pemanfaatan paket teknologi terhadap mekanisasi pertanian perlu segera dioptimalisasikan. Dalam rangka upaya khusus (Upsus) swasembada pangan pajale, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, kembali menggelar bimbingan teknis (Bimtek) untuk penyuluh pertanian Provinsi Bali yang dilaksanakan di Denpasar.

Bimtek dilaksanakan sebagai usaha untuk mempercepat transfer ilmu sebagai langkah percepatan proses alih teknologi, dan oleh karena itu diperlukan pendampingan oleh penyuluh terhadap petani. Hal ini tidak bisa dipungkiri mengingat petani di Indonesia belum seluruhnya memahami bagaimana teknis menggunakan alat mesin pertanian termasuk cara merawat alat tersebut. Kementan telah menggelontorkan bantuan alsintan kepada petani di Indonesia, oleh karena itu optimalisasi alsintan sangat berperan penting dimana jumlah tenaga pertanian seiap tahun berkurang. Imbasnya kemampuan dan kompetensi petani atau tenaga pertanian harus ditingkatkan agar target program swasembada pangan lekas tercapai. 

Kegiatan bimtek yang diikuti oleh 30 orang peserta dimaksudkan agar kompetensi SDM penyuluh meningkat dalam mengoperasionalkan bantuan alsintan yang diberikan telah  oleh pemerintah, mampu memelihara dan merawat alsintan serta meningkatan manajerial dalam pengelolaan usaha pelayanan jasa alsintan. SY/YNI