Peran Serta BBPP Lembang dalam Kompetisi Sinovik Tahun 2019

udin abay | Senin, 15 April 2019 , 16:57:00 WIB

Swadayaonline.com - Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, sudah 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2017, 2018 dan kini tahun 2019, mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) diselenggarakan di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan untuk tahun 2019 ini berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 5 tahun 2019, dengan tema kompetisi “Inovasi Pelayanan Publik sebagai Perwujudan Percepatan Reformasi Birokrasi dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.

Tahun 2017, BBPP Lembang mengajukan Proposal Sinovik tentang model pelatihan yang telah diinisiasi sejak tahun 2016 yaitu penggabungan metode pelatihan e-Learning dan metode konvensional. Tema proposal, “Metode Pelatihan Blended Learning”. Tahun 2018, kembali BBPP Lembang mengajukan Proposal Sinovik dengan tema model pelatihan Onsite Training Model yang telah dirintis kerjasama dengan Taiwan Technical Mission sejak tahun 2015 untuk Pelatihan Teknis Agribisnis Sayuran bagi 1.800 petani dalam kurun waktu 2017-2019.

Tema proposalnya yaitu, “OTM MESRA: Onsite Training Model, Menuju Petani Cerdas dan Sejahtera”. Tahun 2019 ini, BBPP Lembang kembali mengajukan Proposal Sinovik tentang metode pelatihan Onsite Training Model. Inovasi pelayanan publik disini merupakan terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. OTM MESRA: Onsite Training Model, Menuju Petani Cerdas dan Sejahtera berada pada kategori Pemberdayaan Masyarakat.

Pertemuan pembahasan Proposal Sinovik dilaksanakan 12-13 April 2019 di Bogor. Kegiatan dibuka oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Abdul Halim, dan dihadiri pejabat struktural lingkup Biro Organisasi dan Kepegawaian sebagai penanggung jawab pelaksanaan Kompetisi Sinovik lingkup Kementerian Pertanian, narasumber dan konsultan dari Universitas Indonesia yang mengetahui detail tentang Kompetisi Sinovik ini, dan seluruh nominee. “Setiap unit kerja lingkup Kementerian Pertanian wajib memiliki inovasi publik sebagai wujud dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi”, ungkap Halim sesaat sebelum membuka kegiatan.

Turut hadir pada pertemuan ini, seluruh nominee Kompetisi Sinovik, yaitu dari BBPP Lembang, BBPKH Cinagara, BBPP Ketindan, BBPP Batu, Polbangtan Malang, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, Sekretariat Badan Karantina Pertanian, Balai Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Cimanggis, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, dan Balai Besar Penelitian Veteriner. Masing-masing melakukan presentasi atas Proposal Sinovik yang telah disusun, dilakukan diskusi dengan konsultan dan seluruh peserta yang hadir untuk penyempurnaan proposal.

Susunan proposal harus memuat 9 aspek dengan bobot persentase penilaian, masing-masing berbeda tiap aspek dan sudah ditentukan bobot kata per aspek, tidak boleh lebih dari . Aspeknya adalah: tujuan inovasi (5%); keselarasan dengan kategori yang dipilih (5%); signifikansi/arti penting (15%); inovatif (kebaruan/keunikan/keaslian) (20%); transferabilitas/sifat dapat diterapkan pada konteks dan tempat lain (10%); sumber daya dan keberlanjutan (10%); dampak (15%); keterlibatan pemangku kepentingan (10%); dan pelajaran yang dipetik (10%). Semoga OTM MESRA bisa masuk menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik. SY/CHE