PWMP Mitra Sukses Kembangkan Usaha Kopi Bubuk

udin abay | Sabtu, 20 April 2019 , 21:35:00 WIB

Swadayaonline.com - Program Pengembangan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian tidak hanya bagi lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) saja, tetapi juga bagi universitas lain sebagai mitra PWMP. Salahsatunya adalah Putra, alumni Universitas Lampung yang mengembangkan usaha kopi.

Saat ditemui pada acara 1st Millenial Indonesian Agropreneurs (MIA) di Botani Square, Bogor, Putra menjelaskan mendapatkan bantuan dana 35juta untuk pengembangan usaha kopi bubuknya bersama 3 rekannya. "Kelebihan kopi kita adalah tanpa bahan campuran. Kita mendapatkan bahan baku langsung dari petani, membeli dengan harga diatas pengepul sehingga petani lebih untuk. Kita juga memberikan pembinaan kepada petani bagaimana budidaya kopi yang baik, agar kopi yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang bagus", ujarnya.

Putra menceritakan, bantuan dana diberikan langsung melalui rekening badan usahanya dengan mengajukan proposal yang kemudian diproses kelengkapan administrasinya. Untuk menjadi mitra PWMP BPPSDMP melalui Pusat Pendidikan Pertanian, harus mengembangkan usaha berbasis pertanian baik on farm maupun off farm. Selain bantuan juga diberikan pembinaan mulai tahap pengembangan dari segi bisnis, manajemen keuangan, waktu dan semua aspek yang berkaitan dengan pemasaran juga diberikan.

Pada tahap penumbuhan usaha, diberikan pembinaan mengenai keberlanjutan usaha. "Apakah nanti akan menjadi skala nasional atau bagaimana karena masing-masing ada standarnya seperti terkait dengan BP POM ata ISO", tegas Putra. Dirinya menambahkan saat ini PWMP nya sudah akan masuk dalam tahap kemandirian usaha, sehingga perlu ditingkatkan produksi dan pemasarannya.

Untuk pengembangan usaha, Putra mengaku dipertemukan dengan dunia usaha lain seperti PWMP yang mengembangkan gula semut sehingga bisa sejalan dan dunia industri untuk pengembangan pemasaran lebih luas lagi. Dari segi pemasaran, dirinya mengaku telah bekerja sama dengan dinas baik kabupaten maupun provinsi. "Kita juga sudah mensupply produk kita ke dinas-dinas, tidak hanya kopi tapi yang lainnya seperti parfum, sabun, dan lainnya", tambahnya.

"Kita juga produk secara online dan retail ke toko-toko oleh-oleh. Pameran online, retail toko oleh2. Pameran 1st MIA dan pameran yang dilakukan Pemda, merupakan salahsatu bagi kami untuk belajar memasarkan produk agar lebih dikenal masyarakat. Walaupun saat ini kami belum bisa mendapatkan keuntungan yang besar, tapi paling tidak keuntungan yang ada sudah bisa untuk dana operasional untuk melakukan pengembangan usaha dan pemasaran", kata Putra. SY/CHA