BBPP Ketindan Patenkan "Missela" Formula Khusus Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Cabai

udin abay | Minggu, 31 Desember 2017 , 09:31:00 WIB

Cabai adalah salahsatu tanaman yang sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Pengendalian OPT pada tanaman cabai menjadi prioritas karena sangat bermanfaat bagi para petani. Cabai menjadi hits tatkala harga melonjak tinggi hingga mencapai Rp.160ribu/kg, dan fantastis pula harganya ketika panen raya yang mencapai dibawah Rp.10ribu/kg.

Dewasa ini cabai telah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti beras, bawang, gula dan minyak sehingga perhatian pemerintah terhadap komoditas ini sangat tinggi. Ada beberapa jenis OPT penting pada cabai. Dari jenis hama antara lain ulat grayak, kutu persik, kutukebul, thrips dan lalat buah.

Sedangkan penyakit yang sangat penting adalah layu bakteri, layu Fusarium, antrak nose, virus keriting dan virus kuning. Tanaman cabai di desa Kebonsari dan Puncu diserang oleh virus keriting, virus kuning, layu bakteri, layu Fusarium dan lalat buah dengan intensitas serangan yang berbeda.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan membantu Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, Jawa Timur dalam menyukseskan gerakan pengendalian penyakit virus cabai. Upaya ini dilakukan untuk menyembuhkan tanaman cabai tanpa harus dicabut sehingga petani dapat terus berproduksi dan tidak merugi.

Lokasi yang dipilih adalah Desa Kebonrejo, kecamatan Kepung dengan luas areal tanaman cabai 600 hektar. Di kecamatan Kepung luas areal penanaman cabe mencapai sekitar 1.300 hektar. Tingkat serangan virus sudah mencapai lebih dari 50%. Dengan jenis tanaman cabai rawit, cabai besar, ditambah dengan bawang merah dan tomat.

Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 60 orang, terdiri dari penyuluh pertanian, petani dan champion cabai, POPT dan juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian. Sedangkan dari BBPP Ketindan menugaskan Dr.Juniawan sebagai salah satu widyaiswara pengampu hama dan penyakit tanaman untuk membantu gerakan pengendalian virus cabai.

Penyakit virus yang menyerang sebagian besar tanaman cabai adalah virus keriting dan virus kuning yang disebarkan oleh kutu persik, kutu kebul dan thrips. Selain itu juga terdapat serangan penyakit layu fusarium dan layu bakteri.

Pengendalian penyakit virus pada tanaman cabai secara komprehensif dilakukan dengan mengendalikan vektor penyebar virus dengan menggunakan formula yang diberinama “Missela” yaitu formula dari tanaman mimba (daun), sereh wangi (daun), daun sirsak, cengkeh (daun) dan laos.

Formula ini digunakan untuk mengendalikan hama tanaman cabai yang menyerang diatas tanah seperti: kutu persik, kutu kebul, thrips, ulat grayak, serta untuk penyakit yang menyerang dari bawah tanah yaitu layu bakteri dan layu fusarium. Pengaplikasian ini langsung diterapkan pada kegiatan gerakan pengendalian penyakit virus cabai.

Pada kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh beberapa petani untuk menanyakan cara mengaplikasikan obat pisang atau yang dikenal dengan sebutan OPIS yang sudah dipatenkan dari BBPP Ketindan. Formula dahsyat ini telah banyak
digunakan dalam pengendalian penyakit tanaman pisang dibanyak daerah di Indonesia.SY/YNI/JNI