Panen NTB Terus Meningkat, Stok Pangan Bisa Melimpah

udin abay | Sabtu, 10 Februari 2018 , 09:19:00 WIB

Swadayaonline.com - Bukan hanya Jawa, Sumatera, Sulawesi, panen padi di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga seolah tak pernah berhenti. Setelah panen raya di kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Bima,  petani di Kabupaten Dompu dan Lombok Utara (KLU) juga panen raya.

Varietas padi yang dipanen di Kabupaten Dompu adalah varietas Ciherang. Ciherang merupakan salah satu varietas yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia karena mempunyai banyak kelebihan, diantaranya dapat ditanam di segala kondisi alam serta memiliki hasil beras yang pulen dan enak. Areal 40 ha diperoleh hasil 5.8 ton/ha.

Selain ciherang, sebagian petani di NTB juga banyak yang memanfaatkan varietas inpari 32 yang merupakan unggul lebih baru dengan potensi hasil lebih tinggi. 

Sebelumnya, panen raya juga berlangsung di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Panen dilaksanakan oleh kelompok tani (poktan) di dua kecamatan yakni kecamatan Masbagek dan kecamatan Sikur.

Dr. Mastur selaku Tim UPSUS Provinsi NTB, menjelaskan dari total 26 hektar sawah yang panen, tiap hektarnya mampu memproduksi 5,2 sampai 6,7 ton gabah. Para petani pun tidak perlu khawatir dengan nilai jual karena saat ini harga gabah berada di angka Rp 4.500 per kilogramnya.
Bahkan harga gabah kering panen di KLU khususnya  Kecamatan Tanjung berkisar Rp4600-4700. Areal panen KLU    seluas 77 ha.   Petani daerah ini ada yang masih menanam varietas IR64 dengan produktivitas 6.8 ton/ha  dan Situ Bagendit dengan produktivitas 7.1 ton/ha. Varietas  ýg dominan IR64 dan Situ Bagendit.

Meski panen terus berlangsung di NTB, namun puncak panen raya masih akan terjadi pada Maret hingga April mendatang, ungkap Dr. Saleh Mokhtar, Kepala BPTP Balitbangtan NTB. Melihat kondisi ini, pemerintah provinsi NTB memprediksi produksi padi di daerahnya mampu menembus satu juta ton dan membuat stok pangan nasional melimpah. SY/HMS