BOC Volume 144: Agribisnis Beras Organik Berkualitas Ekspor

udin abay | Senin, 27 Desember 2021 , 20:34:00 WIB

Swadayaonline.com - Ditengah imbas pandemic Covid 19 yang dirasakan oleh seluruh penduduk dipenjuru dunia termasuk Indonesia, sektor pertanian menjadi bagian yang sangat penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak. Pertanian bisa survive dari pandemic covid 19.  Hal itu terlihat dari data BPS yang mencatat pada masa awal pandemi yakni di kuartal II-2020, sektor pertanian tumbuh 16,24 persen, menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu pentingnya menguasai teknologi pertanian dan mampu berinovasi agar petani kita semakin maju dan berdaya saing.  

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga kerap kali selalu memberikan dukungan dan mendoakan seluruh punggawa atau pelaku pertanian selalu sehat. Seluruh unsur pertanian harus tetap kreatif, inovatif, profesional dan bersinergi menjadi tantangan sekaligus jawaban di tengah covid-19.  

Beras organik Indonesia semakin diminati pasar ekspor. Dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Walaupun mempunyai segmen pasar tersendiri, tetapi beras organik semakin diminati, meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan beras biasa.  

Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong untuk meningkatkan volume ekspor komoditas pertanian. Salah satunya untuk meningkatkan ekspor beras harus melalui bantuan sertifikasi beras organik. Pada kegiatan Bertani On Cloud (BOC) Volume 144 yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan membahas “Agribisnis Beras Organik Berkualitas Ekspor”, yang disiarkan secara langsung di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sirtanio, Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 634 orang peserta antusias mengikuti kegiatan melalui aplikasi zoom meeting BPPSDMP, Kementan.  

Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Dedy Nursyamsi menyampaikan bahwa kualitas produk adalah yang utama, untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan lebih baik. “Pertanian organik adalah praktek pertanian ramah lingkungan yang adaptif terhadap perubahan iklim. Tidak hanya itu, pertanian organik memberikan nilai tambah dari hulu hingga hilir, termasuk ketersediaan peluang pasar ekspor,” kata Dedy Nursyamsi dalam sambutan pembukaan.  

Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang berjalan, pada bahasan hulu maupun hilirisasi agribisnisnya. Usahatani beras organik berpotensi meningkatkan pendapatan petani padi melalui nilai tambah yg tercipta pada proses dan produknya.   P4S Sirtanio menjalankan agribisnis beras organik bersertifikat SNI dan  Internasional CU (Control Union) dari Belanda, untuk memastikan kualitas produknya. Pemasaran berasnya sudah masuk ke beberapa negara termasuk Italia dilakukan sejak 2019. Hal yang harus dilakukan oleh petani organik adalah membangun Internal Control System untuk memastikan tiap prosesnya berjalan dan terstandar. SY/YNI/SPTN