Srikandi Millenial Percepat Ketahanan Pangan Susu Nasional

udin abay | Senin, 21 Maret 2022 , 10:53:00 WIB

Swadayaonline.com - Ainy Novitasari srikandi millenial “Ai Farm” dan “ Milky Ai” dari Kota Batu bergerak di bidang budidaya sapi perah, pengolahan susu dan pemasarannya.  Srikandi millenial kelahiran tahun 1998 tersebut tertarik di bidang peternakan, karena usaha sapi perah orang tuanya hanya sebagai sambilan. Bermula dari hal tersebut setelah lulus SMA melanjutkan kuliah ke Universitas Brawijaya Malang Fakutas Peternakan dan lulus tahun 2021. Sapi perah yang awal pelihara hanya 10 ekor tahun 2013 dan mencapai 20 ekor di tahun 2020, memasuki pandemi covid 19 populasi di kurangi tinggal 10 ekor dengan rincian sebagai berikut : sapi laktasi 3 ekor, sapi dara dewasa 2 Ekor, dara kecil 3 dan pedet 1 ekor serta 1 ekor indukan sapi potong. Selain usaha sapi perah juga mulai merintis kambing perah dengan jenis kambing peranakan etawa dan kambing senduro. Pejantan 7 ekor persiapan hari raya qurban, betina 8 ekor (induk 5 ekor, bunting 2 dan dara 1), sedang cempe 5 ekor. Produksi susu kambing masih dimanfaatkan sendiri. Tenaga kerja dilakukan anggota keluarga sejumlah 4 orang dengan rincian 2 orang tenaga kerja utama sedang 2 orang menyesuaikan waktu. Modal usaha milik sendiri dan belum memanfaatkan KUR, dan akan menfaatkan KUR untuk tambahan modal usaha. 

Kebutuhan Pakan sapi perah dan kambing perah untuk hijauan di siapkan pada lahan 0,5 ha yang di panen secara bergilir, sedang pakan konsentrat membeli bahan dari KUD Batu dan di campur sendiri untuk pakan nya.  

Hasil produksi untuk pedet apabila baik memenuhi syarat dapat di jadikan calon, bila kurang baik di jual. Sedang produksi susu rata – rata per ekor 15 liter/hari/ekor  sebagian di olah sebagai yoghut dan pasturisasi dengan kemasan botol 250 ml, 500 ml dan 1 liter sesuai permintaan pasar dan sebagian di jual ke KUD Batu. Pemasaran susu dilakukan juga secara online melalui facebook, whatsapp juga istragram, dengan area masih di Malang Raya yang dekat wilayah kota Batu. Sedang limbah ternah di manfaatkan sebagi kompos untuk tanaman rumput odot, indigofera serta sebagian lamtaro dan gamal seluas 0,5 ha.  Total omzet sapi perah, kambing, kandang senilai kurang lebih 250 juta dengan penghasilan bersih per bulan antara 10-15 juta.

Selain berusaha untuk meningkatkan SDM, aktif di karang taruna, anggota kelompoktani atau wanitatani di desa Junrejo dan juga aktif mengikuti pelatihan, webinar, bertani on cloud, ngobras, seminar, lokakarya, dan pameran.

Senada dengan arahan Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa petani milenial sangat potensial untuk melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia, karena mereka rata-rata cerdas, adaptif dan inovatif terhadap teknologi dan siap memasuki era pertanian 4.0. Mereka mampu menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern dari hulu sampai dengan hilir. 

Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu ikut andil dalam peningkatan sumberdaya manusia melalui pelatihan pengolahan susu bagi non aparatur, perwakilan millenial dari Kota Batu. Ainy/BBPPBATU