BPPSDMP Tingkatkan Kapasitas SDM POLRI Melalui Praktek Vakasinasi PMK.

udin abay | Rabu, 06 Juli 2022 , 16:01:00 WIB

Swadayaonline.com - Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MH. mengatakan peningkatan SDM menjadi fokus utama Kementan. Saat ini tantangan penyakit PMK merupakan tantangan baru yang harus dihadapi, dan wabah ini harus segera diberantas oleh kita semua, terutama petugas dilapangan agar peternak dan masyarakat bisa tenang dengan tidak adanya wabah tersebut.

Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr yang mengatakan keberhasilan pembangunan pertanian tak lepas dari peran semua pihak. SDM Pertanian memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung program pembangunan pertanian. Dalam mewujudkan hal tersebut BBPSDMP menekankan kepada UPT Pelatihan untuk berperan aktif dalam mewujudkan perannya selaku penyelenggara pelatihan yang secara langsung terjun dalam meningkatkan kapasitas SDM Pertanian. Salah satu upaya dalam kegiatan pengembangan sektor peternakan masalah kesehatan hewan merupakan suatu bagian yang sangat penting untuk mendapat perhatian.

Selanjutnya Dedi Nursyamsi, mengatakan, wabah PMK sdh menular di 16 provinsi, sebagai insan peternakan nasional, proses penanggulangan PMK tidak bisa diselesaikan dalam waktu yg singkat, dan membutuhkan startegi yg mumpuni untuk mengatasi PMK ini. PMK ini tidak zoonis tetapi sangat mudah menular ke ternak berkuku dua. PMK ini termasuk virus airborn deasesase Yang penyebarannya lewat udara sehingga penularnnya sangat cepat, sehingga kita harus berjuang untuk segera mengendalikan sapi-sapi yang sudah terpapar.

BBPKH Cinagara sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, mempunyai tugas menghasilkan SDM yang berkualitas, bekerjasama Mabes Polri dalam penyelenggaraan pelatihan TOT vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi petugas dokter hewan dan paramedis DitPolSatwa Mabes POLRI. 

Kepala BBPKH Cinagara, Wasis Sarjono mengatakan, TOT merupakan langkah strategis untuk menanggulangi dan antisipasi menyebarnya virus PMK. Dirinya berharap, peserta TOT dapat mengikuti pelatihan dengan baik tahap demi tahap terutama pada saat praktek Vaksinasi yang sesuai dengan SOPnya. Sehingga selesai TOT, Polri bisa dan mampu menjadi tenaga vaksinator mendukung program PMK ini”, ujarnya.

Selama pelatihan, peserta melakukan praktek pada sapi yang telah di sediakan untuk praktek Vaksinasi sebanyak 9 ekor di kandang BBPKH Cinagara. Di mulai dengan  pengenalan ternak layak vaksin dan pengenalan Vaksin PMK, manajemen rantai dingin vaksin, Teknik dan strategi vaksinasi PMK, peserta di bagi dalam 8 kelompok dan di bimbing oleh dokter hewan BBPKH Cinagara dalam melakukan praktek Vaksin PMK pada sapi, melakukan disposal dan desinfeksi serta evaluasi pasca vaksinasi dan pelaporan. BBPKHCINAGARA