Manajemen Peternakan, Ciptakan Peternak Tangguh Hadapi Wabah PMK

udin abay | Kamis, 11 Agustus 2022 , 15:06:00 WIB

Swadayaonline.com - Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang menyerang hewan ternak khususnya sapi masih tengah berlangsung, meskipun penyebarannya kini mulai berkurang dengan berkat penanganan dari pemerintah yakni pemberian vaksin prioritas zona merah di tiap Kabupaten/Kota. Di samping itu situasi pandemi covid-19 masih belum berakhir. 

Joko Susilo, Kepala Medik Veteriner, Balai Veteriner Lampung, menerangkan kebutuhan pakan bagi sapi agar selalu sehat yaitu pakan rumput 10% dari berat badan dan seimbang, air minum juga cukup serta tanpa cemaran. Lingkungan kandang harus bebas dari bahan non pakan atau benda berbahaya (paku, plastik, herbisida, dll), serta pemberian obat cacing secara periodik.

Menurutnya, angka kematian pedet masih diatas 10%. "Maka pemberian pakan bagi sapi dewasa dan indukan perlu pakan hijau terbaik di fase puncak yaitu fase produksi terbaik" ujarnya pada seminar Via Zoom yang bertemakan “Manajemen Peternakan Hadapi Wabah PMK” sekaligus launching buku terbitan GITAPustaka yang berjudul “Buku Manajemen dan Penyakit Ternak Ruminansia”. (11/10)

"Terkadang beberapa kasus kematian sapi terjadi pada pernapasan yang diakibatkan saat pengangkutan yang memakan waktu lebih dari 20 jam dengan kondisi berdiri, tidak nyaman, ekor terinjak, kurang makan, minum, dan kelelahan", terang Joko.

Dirinya menambahkan, dalam mencegah wabah PMK paling ideal adalah dengan vaksinasi, tidak memasukkan sapi dari daerah terinfeksi, utamakan sanitasi dan penyemprotan desinfektan. Wabah memang paling berisiko dari lalu lintas. "Bila ditemukan gejala PMK awal, sebaiknya gunakan asam sitrat yg dilarutkan, dan semprotkan pada bagian hidung dan mulut sapi, saat itu sapi akan mengalami hypersalivasi, disitulah virus PMK banyak keluar dan itu pertanda bagus", ujarnya.

Sedangkan untuk pakan bagi sapi terinfeksi PMK dapat diberikan rumput bertekstur lebih lembut, odot, king grass, bisa juga menambahkan tetes tebu untuk tingkatkan nafsu makan sapi, jangan berikan jerami kering, dan jangan hanya mengandalkan obat. “Yang terpenting bagi para peternak adalah tetap tenang, jangan terpengaruh dengan panic selling, tangani ternak dengan treatment lebih baik”, tutup Joko. NS