Cukupi Kebutuhan di Tengah Covid-19, Petani Sarolangun Tanam Kangkung

udin abay | Sabtu, 16 Mei 2020 , 06:58:00 WIB

Swadayaonline.com - Di pertengahan musim penghujan ini, Kelompok Tani Harapan Makmur yang berada di Desa Bukit Tigo Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun melakukan budidaya kangkung.
“Umur tanaman kangkung cukup singkat, jadi petani kita lebih semangat untuk menanamnya” ungkap PPL setempat, Syariyadi, S.PKP.
Cara penanaman kangkung dibilang cukup mudah dan murah, serta permintaan pasar yang stabil. Dari kegiatan tanam hingga panen hanya butuh waktu sekitar 36 hari bahkan setelah dipanen, kangkung akan kembali tumbuh dan siap dipanen lagi dalam jangka waktu 20 hari.
Ada beberapa cara menanam kangkung, diantaranya dengan menggunakan benih (bibit) kangkung, dan dengan cara stek vegetatif. Kelompok Tani ini menggunakan varietas Bisi yang langsung ditanam pada bedengan yang telah siapkan sebelumnya.

“Tiap lubang tanam diisi 3-5 biji kangkung. Untuk pupuk, biasanya petani kita menggunakan pupuk kandang dan juga pupuk pabrik seperti Urea” terangnya.
Salah satu anggota kelompok tani ini membenarkan hal tersebut dan mengaku lebih menguntungkan menanam kangkung dibandingkan tanaman lain seperti jagung “Iya, apalagi sekarang di tengah wabah Covid-19 dan juga bulan puasa ini, permintaan pasar akan sayuran juga meningkat” kata petani tersebut.

Dengan luas lahan yang ditanam mencapai 2.25 ha, kelompok tani ini biasanya dapat panen hingga 15 ton/ha. “Alhamdulillah, panen sebelumnya mencapai 33.75 ton keseluruhan” ceritanya.

Kepala Dinas TPHP Kabupaten Sarolangun sangat mengharapkan dengan semakin banyaknya petani milenial yang mau membuka usaha di bidang pertanian maka akan membantu ketahanan pangan seperti yang disampaikakan oleh Menteri Pertanian SYL, “Petani Milenial salah satu tombak kita dalam menjaga ketahanan pangan, itu yang dikatakan bapak Menteri, saya sangat senang banyak bermunculan petani milenial di Sarolangun, pemuda tani yang punya inisiatip untuk memenuhi kebutuhan pasar sebagai bentuk sumbangsih dalam mengurangi beban masyarakat” jelas H. Sakwan.

“Dengan bantuan PPL yang aktif dalam berbagai kesempatan di lapangan, maka petani akan maju, dan Sarolangun akan sejahtera, petani tidak boleh berhenti” tutupnya. SY/LLN/BPPJ