Bawang Putih Lokal Kabupaten Kerinci "Jangkiriah Adro" Akan Jadi Bibit Unggulan Nasional

udin abay | Sabtu, 13 Juni 2020 , 09:49:00 WIB

Swadayaonline.com - Setelah meraih sertifikat tanda daftar varietas lokal secara resmi oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian RI beberapa waktu yang lalu, tibalah saatnya sekarang dilakukan pelepasan varietas bawang putih lokal Kabupaten Kerinci, Jangkiriah Adro. Pelepasan varietas jangkiriah agro ini ikut didampingi oleh perwakilan Balai Pengkajian Teknolgi Pertanian (BPTP) Jambi dan UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Perbenihan Tanaman (BPSPT) Provinsi Jambi. Selain pelepasan, juga dilakukan pengamatan uji varietas bawang putih lokal jangkiriah adro.

Kepala PPVTPP Kementerian Pertanian RI, Erizal Jamal pernah mengatakan bahwa saat ini Kementerian Pertanian mengupayakan supaya tahun 2021 swasembada bawang putih. Namun selama ini kendalanya dalam mencari benih. “Kita lihat bawang putih dari Kerinci ini besar – besar sam dengan yang kita import dari China. Kita berharap produk unggulan bawang putih Kerinci bisa menjadi bibit unggulan nasional,” ujar beliau. 

Hal ini sejalan dengan pendapat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menyatakan dengan pengelolaan yang baru, sektor pertanian mampu menjawab tantangan masa depan soal ketersediaan pangan. Bahkan melalui ide kreatif sektor pertanian berpotensi mencapai swasembada serta memenuhi kebutuhan ekspor. 
“Untuk merealisasikan kemajuan pertanian, pemerintah akan terus mengawal sebelas komoditas utama serta stabilisasi harga hulu ke hilir. Langkah ini penting dilakukan mengingat kebutuhan pangan adalah komoditas utama yang menjadi konsumsi masyarakat Indonesia,” jelas SYL. Adapun kesebelas bahan pokok tersebut adalah beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula dan minyak goreng. 

Bawang putih Kerinci memiiki umbi yang besar, sama dengan bawang putih impor dari Cina. Sumber daya genetik lokal Provinsi Jambi ini menjadi harapan pemerintah dan masyarakat daerah setempat untuk dapat dikembangkan dan mengangkat kesejahteraan petani. Bawang putih Kerinci juga diharapkan dapat mengatasi kekurangan benih secara nasional. 

Adapun kelebihan bawang putih jangkiriah adro ini diantaranya : daunnya lebih kokoh, umbi lebih besar, dan lebih resisten terhadap serangan cendawan penyebab mati pucuk daun dan busuk umbi. Ukuran umbi jangkiriah yang besar membuat pengupasannya lebih mudah. Makin banyak jangkiriah adro yang digunakan, masakan makin harum dan gurih. Rasa bawang putihnya juga kuat serta aroma dan rasa lebih kental dengan sensasi pedas.

Menurut Kuswandi, salah satu petani di Kecamatan Kayu Aro Barat, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, potensi hasil bawang putih jangkiriah adro cukup optimal. “Potensi hasil jangkiriah adro 9 – 10 hektar ketika musim hujan. Jika perawatan optimal dan panen tidak sedang musim hujan, pasti bisa melampaui itu,” jelas Kuswandi.

Hanya saja kendala yang dihadapi oleh petani saat ini terkait pemasaran hasil. Bawang putih impor masih terus membanjiri pasar di Kabupaten Kerinci dan Provinsi Jambi pada umumnya sehingga bawang putih lokal kalah bersaing. Petani berharap dinas dan instansi terkait dapat membantu kendala pemasaran tersebut serta impor bawang putih dapat dikurangi secara bertahap.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan salah satu cara bertindak Kementerian Pertanian untuk mencapai ketahanan pangan adalah peningkatan kapasitas produksi. “Peningkatan kapasitas produksi didalamnya kita mengajak insan pertanian melakukan percepatan tanam musim tanam II 2020 dan juga melakukan perluasan areal tanam baru (PATB) untuk padi, jagung, bawang merah dan cabai didaerah defisit, serta peningkatan produksi gula, daging sapi dan bawang putih untuk mengurangi impor,” ujar Dedi.

Adanya program dari Kementerian Pertanian yang menargetkan Indonesia swasembada bawang putih memberi harapan baru bagi petani untuk mengangkat kembali bawang putih asli Indonesia yang selama ini terpuruk oleh bawang putih impor. Mudah – mudahan program ini bisa terealisasi sesuai harapan dan Indonesia menjadi salah satu negara produsen bawang putih terbesar di dunia. SY/WN/BPPJ