Duta Petani Milenial Sampaikan Strategi Menjaga Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19

udin abay | Kamis, 02 Juli 2020 , 14:56:00 WIB

Swadayaonline.com - Ketahanan pangan adalah masalah serius saat pandemi Covid-19. Untuk itu, Kementerian Pertanian memiliki strategi untuk mengantisipasinya. Strategi tersebut disampaikan Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian Graha Abadi Pasyaman, dalam webinar ‘Strategy to Fulfill Food Supply in New Normal Conditions.’

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, memberikan apresiasi atas tampilnya Duta Petani Milenial dalam kegiatan tersebut.

“Kita berharap kehadiran Duta Petani Milenial bisa menjadi daya tarik buat anak-anak muda lainnya untuk menekuni sektor pertanian. Wawasan mereka juga bisa terbuka bahwa di pertanian itu banyak sekali yang bisa dijadikan usaha,” tuturnya, Rabu (01/07).

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi.

“Petani milenial adalah petani yang cerdas. Karena mereka memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Oleh karena itu, kita berharap petani milenial bisa menghadirkan inovasi untuk memajukan sektor pertanian, termasuk dalam membantu ketahanan pangan,” katanya.

Dedi menjelaskan, ketahanan pangan harus dijaga. Oleh karenanya, Kementerian Pertanian selalu mengajak petani dan penyuluh untuk segera tanam usai panen.

“Untuk menjaga ketahanan pangan, kita harus tanam, tanam, tanam. Jangan ada lahan yang menganggur, semua harus ditanam. Jangan terlena dengan panen, petani bersama penyuluh harus segera melakukan olah lahan,” tuturnya.

Selain itu, Dedi mengingatkan pentingnya meningkatkan diversifikasi pangan lokal. Terlebih, pangan lokal Indonesia kaya karbohidrat yang bisa dijadikan sebagai pengganti beras.

“Kita punya jagung, ubi jalar, ubi kayu, pisang, umbi-umbian, sagu, dan masih banyak lagi. Dengan meningkatkan diversifikasi pangan lokal, kita bisa menjaga ketahanan pangan. Itu salah satu cara bisa ditempuh,” katanya.

Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian Graha Abadi Pasyaman mengutarakan hal serupa dalam webinar ‘Strategy to Fulfill Food Supply in New Normal Conditions’ yang digelar IAAS Indonesia. Webinar ini diikuti sekitar 70 orang melalui Google Meet.

Graha Abadi Pasyaman sendiri mempresentasikan tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Ia juga memberikan strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah itu dari berbagai sisi, seperti pemerintah, petani, dan pemuda dengan usia produktif.

Menurutnya, keseriusan menyambut bonus demografi menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa. Bagaimana suatu negara mampu menyiapkan tenaga muda yang terampil, khususnya pada sektor pertanian, 

“Karena kedepan modernisasi pertanian sudah menjadi suatu kewajiban. Peran serta Generasi muda tentu ada di dalamnya, IT dan Teknologi menjadi peluang bagi kami generasi muda, kementan sudah melakukan percepatan akselerasi dalam persiapan itu dengan di bentuknya Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan,” ujar Graha. SY/CHA