Dongkrak Produksi Padi, BPP Sidareja Cilacap Bidik Lahan Kering Untuk PATB

udin abay | Senin, 18 Januari 2021 , 20:04:00 WIB

Swadayaonline.com - Upaya mendukung pemenuhan pangan lewat optimalisasi pemanfaatan lahan sawah dan lahan-lahan baru terus digencarkan Kementrian Pertanian dibawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Salah satunya adalah Program Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) yang bertujuan menghindari ancaman krisis pangan pada masa pandemi covid-19. Termasuk didalamnya upaya peningkatan tambahan produksi padi periode Oktober 2020 – Maret 2021 lewat pemanfaatan lahan-lahan baru yang terealisasi dalam program PATB juga tengah didongkrak Kabupaten Cilacap salah satunya melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sidareja.

“Untuk memperluas areal tanam, kita harus menyasar ke lahan yang belum pernah ditanami tanaman pangan. Adapun syarat lahan PATB adalah lahan kering, tadah hujan dan lahan rawa yang belum masuk sasaran tanam tahun 2020 yang belum pernah ditanami padi sebelumnya,” ujar SYL.

Yusuf Irianto, Koordinator BPP Kostratani Sidareja mengungkapkan bahwa melalui Kelompok Tani (Poktan) Sari Reja, telah dibuka pengembangan perluasan tanaman pagi gogo seluas 20 Ha tepatnya di Desa Kunci. “Lokasi PATB yang dibuka oleh Poktan Sari Reja terletak di perbukitan tanaman tahunan, seperti disekitar pohon jati dan albasia,” ujar Yusuf.

Sementara itu dalam beberapa kesempatan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan, Suwandi, menyatakan bahwa PATB menjadi syarat utama lokasi untuk mendapatkan bantuan pemerintah. Hal ini dimaksudkan agar bantuan pemerintah dapat menjangkau wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan akses produksi.

Untuk mempertahankan keberlanjutan tanam, areal PATB tahun 2020 diprioritaskan mendapatkan bantuan budidaya pada tahun 2021 dan selanjutnya petani diajak mandiri dengan memanfaatkan subsidi pemerintah lainnya seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Yusuf, menambahkan bahwa pelaksanaan PATB di BPP Kecamatan Sidareja juga membidik lahan kering seluas 5 Ha yang berlokasi di Desa Karanggedang bekerjasama dengan Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH). “Sebelum adanya pelaksanaan PATB, luas tanam padi di Kecamatan Sidareja periode Oktober 2020 – Maret 2021 mencapai 1380 hektar, melalui PATB terdapat penambahan luas 25 Ha. Diharapkan nantinya produksi padi tersebut mampu menyumbang tambahan stok pangan beras,” imbuh Yusuf.

“Berdasarkan pantauan yang dilakukan atas sinergi penyuluh pertanian dan petani, pertumbuhan padi varietas inpari 33 yang ditanam pada lahan kering program PATB pada awal Oktober lalu, kini mengalami pertumbuhan yang baik, hal ini diuntungkan karena tercukupinya air lewat curah hujan yang cukup. Namun demikian sarana sumur dan pompa juga tetap di terapkan sebagai upaya pencegahan jika terjadi kekurangan air serta untuk pemenuhan air di musim mendatang, untuk itu kami optimis hasil panen ke depan akan baik,”pungkas Yusuf Irianto.

Eti Solikhatun, penyuluh pendamping di Kecamatan Sidareja, mengatakan, bahwa adanya program PATB ini sangat membantu petani, terlebih saat pandemi covid 19 sekarang ini perlu upaya keras dari masyarakat untuk memulihkan ekonomi.

“Adanya bantuan benih, pupuk, pestisida, sarana pompa dan sumur, serta biaya bantuan olah tanah dipenuhi oleh pemerintah sangat bermanfaat bagi petani. Bentuk bantuan Kementerian Pertanian ini sangat mendidik masyarakat petani agar terus produktif dan bergerak aktif melalui bentuk bantuan yang harus dikelola dan bahkan sebagai modal untuk keberlanjutan usaha tani mereka kedepannya,” kata Eti.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi menjelaskan kunci keberhasilan pembangunan pertanian itu diawali dari kebangkitan SDM. Menurut Dedi, percuma punya senjata canggih dan mematikan jika tidak ada penembaknya. Artinya SDM sangat besar peranannya. SDM di pertanian sendiri adalah petani, poktan, gapoktan, penyuluh, praktisi pertanian dan masih banyak lagi. SY/YNI