Sinergi Penyuluh dan Fasilitator Desa Laksanakan Monitoring Pemanfaatan Saprodi

udin abay | Minggu, 29 Agustus 2021 , 20:33:00 WIB

Swadayaonline.com - Kementerian Pertanian terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi pertanian melalui sarana produksi pertanian  (saprodi) yang telah diperoleh petani dan tergabung dalam Program Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus menekankan kepada semua jajaran  agar mengawal pemanfaatan saprodi di seluruh daerah.

Menanggapi arahan Menteri Pertanian tersebut, secara khusus Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo menghimbau kepada seluruh penyuluh pertanian dan fasilitator desa untuk saling bersinergi menidaklanjuti secara langsung aktivitas petani di lapangan.

Bertempat di Desa Iloheluma, penyuluh pertanian dan fasilitator desa mengunjungi lahan anggota Poktan Sejati dan Poktan Lamahu untuk melihat secara langsung capaian dari masing-masing petani. Hal ini sering dilakukan setiap pekan untuk menjangkau seluruh para petani yang tergabung dalam program Readsi.

Menurut Sopyan Apadjulu, Fasilitator Desa Iloheluma, hasil monitoring yang diperoleh, untuk komoditi jagung sebagian besar telah melakukan penanaman bahkan sebagian anggota petani lainnya telah melakukan panen. Namun, sangat disayangkan tanaman jagung anggota tani lainnya diserang oleh hama tikus, babi, burung putih dan musim kemarau. Sehingga produktivitas pertanian tersebut diperkirakan menurun. Walaupun demikian, para petani tetap melakukan berbagai upaya untuk menekan serangan berbagai hama tersebut.

Anggota Poktan Sejati dan Poktan Lamahu mengaku bersyukur bisa masuk di program Readsi dimana mereka mendapatkan saprodi yang berkualitas berdasarkan rencana usaha anggota (RUA) yang diajukan setiap anggota dan mengalami peningkatan pengetahuan. Semua ini tidak terlepas dari peran PPL dan FD terutama DPMO Kab. Pohuwato yang selalu memberi perhatian khusus kepada para petani.

Kepala  Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi  mengatakan, bahwa pertanian tidak boleh berhenti apapun kondisinya apa lagi terlambat karena menyangkut dengan kehidupan  ratusan juta manusia di Indonesia.

“Tahun 2020 kita melewati dengan pangan yang cukup meski ada ke khawatiran dari FAO Indonesia akan mengalami kekeringan dan pandemic Covid-19. Kita juga harus  optimis  2021 pertanian harus aman,”ujar Dedi.

Ia juga menambahkan harapannya kepada poktan, gapoktan, penyuluh, petani milenial dan seluruh insan pertanian bahu membahu dan tetap bekerja di sektor pertanian untuk mencukupi pangan nasional.

“Seperti diketahui sektor pertanianlah yang menjadi pengaman bagi ekonomi nasional  di tengah pandemi Covid-19, dimana pada tahun 2020 satu satunya sektor yang berdiri kokoh PDB nya tumbuh positif di saat sektor yang lain nyungsep alias minus,” imbuh Dedi.
 SY/YNI/SPYN